Kamis, 04 Juni 2015

Macam-macam Alat Potong Pada Mesin Bubut

Macam-macam Alat Potong Pada Mesin Bubut

Oleh : Hari Kristianto,S.T.
SMK Mikael Surakarta

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat;

1. Menganalisis macam macam alat potong (selain pahat bubut) pada mesin bubut

2. Menjelaskan fungsi macam macam alat potong (selain pahat bubut)pada mesin bubut
3. Menentukan jenis alat potong pada proses pembubutan sesuai tuntutan pekerjaan
4. Menggunakan macam macam alat potong pada proses pembubutan sesuai tuntutan pekerjaan
Pada kegiatan proses produksi menggunakan mesin perkakas, alat potong merupakan salahsatu jenis alat yang mutlak diperlukan untuk melakukan proses produksinya. Berbagai macam dan bentuk alat potong yang digunakan pada proses produksi, yang masing-masing alat potong akan berpengaruh terhadap bentuk hasil produksinya. 

Alat potong berfungsi untuk menyayat/memotong benda kerja sesuai dengan tuntutan bentuk dan ukuran pada gambar kerja. 
Pada proses pembubutan, selain alat potong pahat bubut terdapat beberapa jenis alat potong lain yang digunakan diantaranya: senter bor (centre drill), mata bor (twist drill), konter bor(counter bore), rimer (reamer), kontersing (counter sink) dan lain-lain .

2.1 Bor Senter (Centre Drill)

Bor senter adalah salahsatu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis bor senter ada tiga yaitu; bor senter tipe standar (standar centre driil/ plain type centre drill), bor senter tipe bell (bell type centre drill), bor senter tipe
safety (safety type centre drill) dan bor senter tipe radius (radius form centre drill).

1. Bor Senter Tipe Standar (Standard Type Centre Drill)

Bor senter tipe standar (standard type centre drill) terkadang juga disebut plain type centre drill, memiliki sudut mata sayat ujung (point angle) sebesar 118º dan sudut mata sayat pengarah (countersink angle) sebesar 60º.

Bor senter jenis ini memiliki beberapa ukuran diantaranya; bor senter tipe standar panjang normal (Gambar 2.1), bor senter tipe standar ukuran pendek (Gambar 2.2), bor senter tipe standar ukuran panjang  (Gambar 2.3) dan spesifikasi bor senter standar dapat dilihat pada (Gambar 2.4)







Gambar 2.1 . Bor senter tipe standar  panjang normal



Gambar 2.2 . Bor senter tipe standar  ukuran pendek



Gambar 2.3 . Bor senter tipe standar ukuran panjang



Gambar 2.4. Spesifikasi bor senter tipe standar


2. Bor Senter Tipe Bell (Bell Type Centre Drill)

Bor senter tipe bell (Gambar 2.5), memiliki sudut mata sayat ujung (point angle) sebesar 118º dan sudut mata sayat pengarah dua yaitu: pertama (countersink angle) sebesar 60º dan sudut mata sayat pengarah kedua sebesar 120º.


Gambar 2.5 . Bor senter tipe bell



Gambar 2.6 . Spesifikasi bor senter tipe bell

3. Bor Senter Tipe Safety (Safety Type Centre Drill)

Bor senter tipe safety (safety type centre drill) - (Gambar 2.7) terkadang juga disebut bor senter  tipe bell type centre drillmemilikimata sayat pengarah tirus dan rata. Alat ini pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan senter bor tipe standar, yaitu untuk membuat lubang senter bor yang memiliki sudut pengarah senter 60º. Perbedaannya adalah, apabila pada saat membuat lubang senter bor diperlukan hasil lubang senternya bertingkat lurus setelah bidang tirusnya, maka dapat digunakan senter bor jenis ini.





Gambar 2.7. Bor senter tipe safety (safety type centre drill)


4. Bor Senter Tipe Bentuk Radius (Radius Form Type Centre Drill)

Bor senter tipe bentuk bentuk radius (radius form centre drill) - (Gambar 2.8)memiliki mata sayat pengarah berbentuk radius. Sehingga sehingga hasil lubang senter yang dibuat memilki profil yang sama dengan sudut mata sayatnya yaitu berbentuk radius.
Kelebihan lubang senter bor tipe bentuk radius ini adalah, apabila membubut diantara dua senter yang diperlukan pergeseran kepala lepas realtif besar, pada lubang senter maupun ujung senter tetap/senter putar lebih aman karena bidang singgung pada lubang senter relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan lubang senter bor bentuk standar. Contoh spesifikasi bor senter bentuk radius dapat dilihat pada (Gambar 2.9).


Gambar 2.8 . Bor senter bentuk radius




Gambar 2.9 . Spesifikasi bor senter tipe radius form


Penggunaan senter bor pada proses pembubutan harus pasang atau diikat dengan cekam bor(drill chuck) yang dipasang pada kepala lepas. Contoh pengikatan senter drill pada cekam bor untuk proses pembubutan, dapat dilihat pada (Gambar 2.10).


Gambar 2.10 . Contoh pengikatan senter bor pada cekam bor untuk proses pembubutan

Untuk megetahui standar ukuran diameter bodi dan diameter ujung bor senter dalam satuan (mm) dapat dilhat pada (Tabel 2.1).

Tabel 2.1. Standar ukuran diameter bodi & diameter ujung bor senter dalam satuan (mm)

No.
Diameter Bodi / Body Diameter (mm)
Diameter Ujung Bor Senter / Drill Point Diameter (mm)
1.
3.15
1.0
2.
4.0
1.5
3.
5.0
2.0
4.
6.3
2.5
5.
8.0
3.15
6.
10.0
4.0
7.
12.5
5.0
8.
16.0
6.3
9.
19.0
8.0


2.2 Mata Bor (Twist Drill)

Mata bor adalah salahsatu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat dan memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Dalam membuat atau memperbesar diameter lubang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu tergantung dari diameter mata bor yang digunakan.

1. Pengelompokkan mata bor berdasarkan tangkai

Pengelompokan mata bor berdasarkan tangkaidapat dibagi menjadi dua jenis yaitu(1). Mata bor tangkai lurus (Gambar 2.11), yang pengikatanya pada saat melakukan pengeboran pada mesin bubut menggunakan cekam bor (drill chuck)  sebagaimanadapat dilihat pada(Gambar 2.12), dan (2).



Gambar 2.11 . Mata bor tangkai lurus



Gambar 2.12 . Pengikatan mata bor tangkai lurus pada cekam bor,  untuk proses pembubutan

Mata bor tangkai tirus (Gambar 2.13), yang pengikatannya pada saat melakukan pengeboran pada mesin bubut langsung dimasukan pada lubang tirus yang ada di kepala lepas (Gambar 2.14).

Mata bor tangkai tirus (Gambar 2.13), yang pengikatanya pada saat melakukan pengeboran pada mesin bubut langsung dimasukan pada lubang tirusyang ada di kepala lepas (Gambar 2.14).


Untuk mata bor tangkai tirus, jika pada saat digunakan ukuran tangkai tirusnya lebih kecil dari pada lubang tirus pada kepala lepas, dapat ditambah dengan menggunakan sarung pengurang(drill sleeve).Selain itu perlu diketahui bahwa, untuk mata bor tangkai tirus pada umumnya tirus tangkainya menggunakan standar Tirus Morse/ Morse Taper (MT) yaitu mulai dari MT nomor 1 s.d 6 untuk bagian luarnya.


Untuk megetahui standar ketirusan sarung pengurang bor standar Morse Taper (MT) secara lengkap, dapat dilhat pada (Tabel 2.2).


3.2 Pengelompokan mata bor berdasarkan spiral

Apabila dilihat dari spiralnya, mata bor terbagi menjadi tiga jenis yaitu: (1). Mata bor spiral normal/ normal spiral drill (Gambar 2.16) digunakan untuk mengebor jenis bahan baja lunak, (2).Mata bor spiral panjang/ slow spiral drill (Gambar 2.17) digunakan untuk mengebor jenis bahan baja keras dan (3).Mata bor spiral pendek/ quick spiraldrill (Gambar 2.18) digunakan untuk mengebor jenis bahan baja liat.

3.3 Pengelompokan mata bor berdasarkan sudut mata sayat/ potong

Apabila dilihat dari sudut mata sayatnya, mata bor terbagi menjadi tiga yaitu:  (1). Mata bor dengansudut mata sayat 90° (Gambar 2.19a), digunakan untuk mengebor jenis bahan baja lunak(2). Mata bor dengansudut mata sayat 118° (Gambar 2.119b), digunakan untuk mengebor jenis bahan baja lunak s.d sedang dan (3). Mata bor dengansudut mata sayat 135° (Gambar 2.19c), digunakan untuk mengebor jenis bahan baja keras.

4 Bagian-bagian dan geometri mata bor

Sebuah mata bor terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda. Bagian-bagian mata bor tangkai lurus dan tirus dapat dilihat (Gambar 2.20).


Untuk dapat menyayat dengan baik, mata bor harus memiliki geometri yang standar meliputi: sudut mata sayat/ potong, sudut baji, sudut bebas potong dan sudut helik. yang standar atau disebut geometri mata bor. Geometrinya mata bor dapat dilihat pada (Gambar 2.21).

5 Kontersing (Countersink)

Kontersing (countersink) adalah salahsatu alat potong pada mesin bubutyang berfungsi untuk menchamper diameter ujung lubang pada sebuah benda kerja(debured), dengan tujuan agar tidak tajamatau untuk membuat champer pada ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus.

Alat potong jenis ini, apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu: kontersing tangkai lurusdan kontersing tangkai tirus. Apabila dilihat dari sisi jumlah mata sayatnya, kontersink terbagi menjadi eman jenis yaitu: kontersink mata sayat satu, mata sayat dua, mata sayat tiga, mata sayat empat, mata sayat lima dan mata sayat enam.

5.1 Kontersing Tangkai Lurus

5.2 Kontersing Tangkai Tirus

Kontersing tangkai tirus (Gambar 2.23), pada saat digunakan untuk proses pembubutan penggikatanya dipasang pada lubang sleave kepala lepas sebagaimana pengikatan pada proses pengeboran dengan bor tangkai tirus. Apabila tirus tangkangkainya terlalu kecil dapat ditambah dengan sarung pengurang. Sebagaimana mata bor tangkai tirus, kontersing tangkai tirus pada umumnya menggunakan standar tirus morse/ morse taper (MT) yaitu mulai dari MT 1 ÷ 6.


Apabila dilihat dari jumlah mata sayatnya, kontersing dapat dibagi menjadi enam jenis yaitu: kontersing tanpa alur (zero flute countersinks), kontersing alur satu (single flute countersinks), kontersing alur tiga(3 flute countersinks), kontersing mata sayat empat(4 flute countersinks), kontersing alur lima(5 flute countersinks),dan kontersing alur enam(6 flute countersinks).

5.3 Kontersing Tanpa Alur (Zero Flute Countersinks)

5.4 Kontersing AlurSatu (Single Flute Countersinks)

Kontersing alur satu (Gambar 2.25), memiliki jumlah mata sayat dua yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu yaitu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat dua dibandingkan dengan kontersink mata satu adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi dua.

5.5 Kontersing Alur Tiga (3 Flute Countersinks)

Kontersing alur tiga (Gambar 2.26), memiliki jumlah mata sayat tiga yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat tiga dibandingkan dengan kontersink mata dua adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi tiga.

5.6 Kontersing alur Empat(4 Flute Countersinks)

Kontersingn alur empat (Gambar 2.27), memiliki jumlah mata sayat empat yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat empat dibandingkan dengan kontersink mata tiga adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi empat.

5.7 Kontersing Alur Lima (5 Flute Countersinks)

Kontersing alur lima (Gambar 2.28), memiliki jumlah mata sayat lima yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat lima dibandingkan dengan kontersink mata empat adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi lima.

5.8 Kontersing Alur Enam (6 Flute Countersinks)

Kontersing alur enam (Gambar 2.29), memiliki jumlah mata sayat enam yang berfungsi sama dengan kontersing mata satu untuk menchamper ujung lubang agar tidak tajam/ sebagai pengarah atau menchamper ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus yang besar sudutnya tergantung dari sudut kontersing yang digunakan. Kelebihan kontersink mata sayat enam dibandingkan dengan kontersink mata lima adalah beban pada mata sayat lebih ringan sehingga lebih tahan lama, karena beban pada mata sayatnya terbagi enam.


 
 

  Dari berbagai jenis kontersink yang telah diuraikan di atas, jika dilihat dari sudut mata sayatnya kontersing terbagi menjadi enam jenis juga yaitu, kontersing dengan sudut mata sayat 60º, 82º, 90º, 100º, 110ºdan 120º. Pada proses pembubutan, untuk menghilangkan bagian ujung yang tajam (debured) pada umumnya menggunakan kontersing dengan sudut 90º. Sedangkan untuk keperluan lainnya, penentuan/ penetapan kontersink berdasarkan besaran sudut mata sayat tergantung dari tuntutan pada gambar kerja. Kontersink bertangkai lurus, pada saat digunakan penggikatanya dipasang pada cekam bor (drill chuck) sebagaimana pada proses pengeboran dengan mata bor tangkai lurus, dan yang bertangkai tirus pengikatannya dipasang pada lubang tirus kepala lepas sebagaimana pada proses pengeboran menggunakan mata bor tangkai tirus. Contoh pemasangan kontersingtangkai lurus dan penggunaanya pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 2.30) dan contoh hasil pembubutan champer dengan kontersingmata sayat sudut 90º, dapat dilihat pada (Gambar 2.31). Selain itu perlu diketahui bahwa, kontersink tangkai tirus pada umumnya menggunakan standar tirus morse/ morse tapper (MT) yaitu mulai dari MT 1 ÷ 6 sebagaimana mata bor tangkai tirus.

6 Konter Bor (Counter Bore)

Konterbor (counterbore) adalah salah satu alat potong pada mesin bubut, berfungsi untuk membuat lubang bertingkat yang sebelumnya sudah terdapat lubang sebagai pengarah. Hasil lubang bertingkat berfungsi sebagai dudukan kepala baut L.Jenis alat ini apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu konterbor tangkai lurus dan tangkai tirus (Gambar 2.32).
Apabila dilihat dari sisi ujung mata sayatnya, alat ini juga terbagi menjadi dua yaitu, konterbor dengan pengarah (Gambar 2.33) dan konterbor tanpa pengarah (Gambar 2.34).

  
Konter bor bertangkai lurus, pada saat digunakan penggikatanya dipasang pada cekam bor (drill chuck) sebagaimana pada proses pengeboran dengan mata bor tangkai lurus, dan yang bertangkai tirus pengikatannya dipasang pada lubang tirus kepala lepas sebagaimana pada proses pengeboran menggunakan mata bor tangkai tirus. Contoh pemasangan konter bortangkai tirus dan penggunaanya pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 2.35) dan contoh hasil pembuatan lubang konterbor pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 2.36).

  

7 Rimer Mesin (Reamer Machine)

Rimer mesin (reamer machine) - (Gambar 2.37), adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk menghaluskan dan memperbesar diameter lubang dengan toleransi dan suaian tertentu, yang prosesnya benda kerja sebelumnyadibuat lubang terlebih dahulu. Pembuatan lubang sebelum dirimer, untuk diameter sampai dengan 10 mm dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,15 ÷ 0,25 mm dan untuk lubang diameter 10 mm keatas, dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,25 ÷ 0,60 mm. Tujuan dilakukan pengurangan diamerter sebelum dirimer adalah, agar hasilnya lebih maksimal dan beban pada rimer tidak terlalu berat sehingga memilki umur lebih panjang.

Apabila dilihat dari fungsinya rimer mesin terbagi menjadi tiga yaitu, reamer mesin untuk lubang pin, reamer untuk lubang lurus dan reamer untuk lubang tirus.

7.1 Rimer Mesin Untuk Lubang Pin

Rimer mesin untuk lubang pin apabila dilihat dari bentuk mata sayatnya terbagi menjadi tiga yaitu, reamer pin tirus mata sayat lurus/ straight taper pin reamer (Gambar 2.38), reamer pin tirus mata sayat spiral/ spiral taper pin reamer (Gambar 2.39), dan reamer pin tirus mata sayat helik (helical taper pin reamer) - (Gambar 2.40). Rimer jenis ini berfungsi untuk membuat lubang pin tirus, yang memilki ketirusan standar.

7.2 Rimer Mesin Untuk Lubang Lurus

7.3 Rimer mesin untuk lubang tirus

Rimer mesin untuk lubang tirus apabila dilihat dari fungsinya terbagi menjadi dua yaitu, rimer tirus untuk pengasaran (Gambar 2.43) dan reamer tirus untuk finising (Gambar 2.44). Rimer jenis ini berfungsi untuk membuat lubang tirus standar, misalnya tirus standar morse (taper morse - MT) yaitu mulai dari MT 1 s.d 6.

 


Untuk mendapatkan hasil lubang sesuai toleransi dan suaian yang diinginkan, garis sumbu rimer harus benar-benar sepusat dengan garis sumbu lubang yang akan direamer (Gambar 2.45). Untuk merimer lubang lurus yang tembus, sebaiknya kedalamannya dilebihkan kurang lebih 1/3 dari mata sayatnya (Gambar 1.46), hal ini dilakukan agar lubang benar-benar lurus. Untuk mereamer lubang tirus, disarankan lubang yang akan direamer sebelumnya dibuat bertingkat terlebih dahulu dengan tujuan agar rimer tidak menerima beban yang berat (Gambar 2.47).

 
 

Selain itu agar mendapatkan hasil yang maksimal (suaian dan kehalusan tercapai) dan reamer yang digunakan awet, pada saat meramer harus menggunakan putaran mesin yang sesuai dan selalu menggunakan air pendingin atau oli. Contoh pemasangan rimer tangkai tirus pada kepala lepas dan penggunaan pada mesin bubut, dapat dilihat pada (Gambar 2.48)

 
 

8 Kartel (Knurling)

Kartel (knurling) adalah suatu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk, membuat garis-garis/ gigi-gigimelingkar lurus sejajar atau silang menyudut/ helikpada bidang permukaan benda kerja bagian luar atau dalam. Tujuan pengkartelan bagian luar salahsatunya agar permukaan bidangnyatidak licin pada saat dipegang dengan tangan, contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan pemutar dll. Sedangkan pengkartelan bagian dalamsalahsatunya bertujuan untuk memperkecil lubang yang sudah longgar karena aus, contohnya lubang pada dudukan bearing. Pola/ bentuk hasil pengkartelan ada tiga jenis yaitu: belah ketupat/ intan, menyudut/ silang dan lurus(Gambar 2.49).Hasil pengkartelan tergantung dari bentuk gigi pisau kartel yang digunakan (Gambar 2.50).




 


Pada saat digunakan gigi pisau kartel dipasang pada pemegang/ rumahnya(holder). Untuk pengkartelan bentuk lurus, hanya diperlukan sebuah gigi pisau kartel bentuk lurus yang dipasang pada dudukannya dengan posisi tetap/rigid (Gambar 2.51). Pada pengkartelan bentuk menyudut dan ketupat/intan, diperlukan sepasang gigi pisau kartel bentuk menyudut/ silang yang dipasang pada dudukannya. Pemegang gigi kartel menyudut/silang terdapat dua jenis yaitu, pemegang gigi kartel menyudut/silang dudukan satu dan tiga (Gambar 2.52).

  


Proses pengkartelan pada mesin bubut, kertel diikatkan/ dipasang pada tool post sebagaimana terlihat pada (Gambar 2.53). Sedangkan contoh hasil pengkartelannya dapat dilihat pada (Gambar 2.54)

 
 

Konstruksi atau bentuk pemegang/holder gigi pisau kartel dibuat dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk posisi dan kondisi bidang yang akan dikartel, sehingga dapat dipilih sesuai kebutuhan. Beberapa macam bentuk pemegang gigi pisau kartel buatan dari salah satu pabrikan dapat dilihat pada (Gambar 2.55).

2 komentar:

  1. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus
  2. Casinos with Slots Machines | DRM CD
    Casinos with 양주 출장안마 Slots Machines · 구리 출장샵 Golden Nugget Casino · 양산 출장마사지 Golden Nugget Casino · The Jackpot Party 과천 출장안마 Casino 서귀포 출장안마 · Harrah's Hotel and Casino.

    BalasHapus